Langsung ke konten utama

PROFIL PEMBELAJAR BAHASA


“PROFIL PEMBELAJAR BAHASA”


Dosen pengampu :
M. Bayu Firmansyah, S.S, M.Pd



Disusun Oleh :
Lailatul Fitria        (16188201046)


Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
STKIP PGRI PASURUAN
Jl. Ki Hajar Dewantara No. 27-29 Pasuruan
2019





1.        KARAKTERISTIK PRIBADI DAN LINGKUNGAN
a.        Umur
Dalam belajar, umur merupakan faktor yang penting untuk dipertimbangkan karena berkaitan dengan tingkat perkembangan dan kematangan. Peserta didik yang umurnya lebih tua akan mempunyai kesiapan belajar yang lebih tinggi daripada peserta didik yang lebih mudah.
b.        Jenis Kelamin
Murid laki-laki dan perempuan mempunyai karakteristik belajar yang relaif berbeda. Anak perempuan lebih cepat memasuki tahap keremajaannya dibandingkan dengan laki-laki sehingga dalam kesan umum anak perempuan lebih cepat mengenal dan hidup lebih tertib daripada anak laki-laki.
c.         Pengalaman Prasekolah
Pengalaman prasekolah mempengaruhi kemampuan peserta didik dalam belajar di sekolah. Faktor pengalaman prasekolah perlu mendapatkan perhatian dari pengajar mengingat masa-masa kritis belajar di sekolah adalah pada kelas-kelas awal.
d.        Kemampuan Sosial-Ekonomi Orang Tua
Latar belakang sosial ekonomi keluarga peserta didik perlu dipertimbangkan dalam proses belajar dan mengajar karena hal itu akan mempengaruhi keberhasilan belajarnya di sekolah. Perhatian terutama diberikan kepada anak-anak yang berasal dari lingkungan keluarga yang kurang menguntungkan, misalnya karena keterlantaran, kemiskinan, dan keterpencilan. Banyak bukti mengungkapkan bahwa kemiskinan secara ekonomi mempunyai akibat yang luas terhadap kemiskinan, perkembangan fisik, intelektual, sosial, dan emosional.

2.        KARAKTERISTIK PSIKOLOGIS
a.        Tingkat Kecerdasan
Tingkat kecerdasan atau sering disebut dengan intelegensi merupakan kemampuan dasar yang dimiliki oleh setiap orang. Dalam kegiatan belajar sehari-hari tingkat kecerdasan peserta didik dapat diamati dari kemampuan belajarnya, yaitu cepat, tepat, dan akurat.
b.        Kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan seseorang dalam menghasilkan sesuatu yang baru berdasarkan hal-hal yang sudah ada. Dalam belajar anak-anak yang kreatif biasanya tampak dari cara bekerja atau belajarnya yang seakan-akan tidak kehilangan akal. Jika ia mengalami kesulitan dalam memecahkan soal, ia akan tampil dengan gagasan barunya. Kreativitas bisa dikembangkan dengan menciptakan proses pembelajaran yang memungkinkan peserta didik dapat mengembangkan kreativitasnya.
c.         Bakat dan Minat
Tantangan bagi pengajar adalah bagaimanakah mengakomodasi perbedaan minat dan bakat peserta didik tersebut tanpa mengabaikan usaha untuk membimbing murid sehingga menguasai secara merata materi pelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum.
d.        Pengetahuan Dasar dan Prestasi Terdahulu
Belajar pada dasarnya merupakan proses yang berkelanjutan, hasil belajar terdahulu mendasari proses belajar kemudian. Oleh sebab itu, pengajar perlu mengetahui dan mempertimbangkan apa yang telah dikuasai oleh peserta didik, sebelum mereka diberikan materi yang baru.
e.         Motivasi Belajar
Motivasi belajar peserta didik dapat diamati dari beberapa indikator. Pertama, ketekunan dalam belajar. Kedua, keseringan belajar. Ketiga, komitmennya dalam memenuhi tugas-tugas sekolah. Keempat, frekuensi kehadirannya di sekolah. Ada beberapa cara untuk memotivasi peserta didik, yaitu (1) jangan segan-segan memberikan pujian kepada peserta didik; (2) kurangilah kecaman atau kritik yang dapat mematikan motivasi peserta didik; (3) menciptakan persaingan yang sehat diantara peserta didik; (4) menciptakan kerja sama antara peserta didik; (5) berikan umpan balik kepada peserta didik atas hasil pekerjaannya.
f.          Sikap Belajar
Sikap peserta didik terhadap sekolah, pengajar, peserta didik yang lain dan terhadap materi pelajaran dalam kurikulum akan menentukan keberhasilannya dalam belajar.

3.        MURID DAN PERKEMBANGANNYA
Murid SD adalah mereka yang sedang menjalani tahap perkembangan masa kanak-kanak dan memasuki masa remaha awal. Apabila mereka mengakhiri pendidikannya di SD, mereka berada pada tahap perkembangan memasuki masa remaja awal.

4.        KEDUDUKAN DALAM TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN
Ditinjau dari sudut psikologi perkembangan anak dapat dibagi menjadi masa bayi yaitu sejak lahir sampai tahun kedua, masa anak awal atau masa kanak-kanak yaitu tahun ketiga sampai usia enam tahun, masa anak lanjut atau masa anak sekolah yaitu usia 6 tahun sampai 12-13 tahun, dan masa remaja 13-18 tahun.

5.        CIRI KHAS ANAK SEKOLAH DASAR
Sifat khas anak-anak pada usia sekolah dasar, yaitu (1) keadaan jasmani tumbuh sejalan dengan prestasi sekolah; (2) sikap tunduk kepada peraturan permainan yang tradisional; (3) ada kecenderungan suka memuji diri sendiri; (4) suka membandingkan dirinya dengan anak lain, kalau hal itu menguntungkan; (5) kalau tidak dapat menyelesaikan suatu soal, maka soal itu dianggapnya tidak penting; (6) pada masa ini anak menghendaki nilai yang baik tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas diberi nilai baik atau tidak; (7) minat kepada kehidupan praktis sehari-hari; (8) realistis dan ingin tahu; (9) menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada hal-hal mata pelajaran khusus; (10) sampai kira-kira umur 11 tahun, anak membutuhkan pengajar atau orang-orang dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugasnya; (11) setelah umur 11 tahun umumnya anak-anak bersedia menyelesaikan tugasnya sendiri.

6.        TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN
Tugas-tugas perkembangan yang hendak dicapai oleh peserta didik SD agar selanjutnya mampu memasuki dengan sukses awal remajanya, yaitu (a) menanamkan dan mengembangkan kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertakwa terhadap Tuha  Yang Maha Esa; (b) mengembangkan keterampilan dasar dalam membaca, bertulis, dan berhitung; (c) mengembangkan konsep-konsep yang perlu dalam kehidupan sehari-hari; (d) belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok sebaya; (e) belajar menjadi pribadi yang mandiri; (f) mempelajari keterampilan fisik sederhana yang diperlukan baik untuk permainan maupun kehidupan; (g) mengembangkan kata hati, moral, dan nilai-nilai sebagai pedoman perilaku; (h) membina hidup sehat, untuk diri sendiri dan lingkungan; (i) belajar menjalankan peranan sosial sesuai dengan jenis kelaminnya; (j) mengembangkan sikap terhadap kelompok dan lembaga-lembaga sosial.

7.        SEGI-SEGI PERKEMBANGAN
a.        Perkembangan Fisik
Pada masa ini pertumbuhan fisik tidak secepat pada masa anak-anak, atau seperti pada masa remaja. Secara umum perkembangan fisik berjalan sejajar dengan perkembangan mental.
b.        Pertumbuhan dan Perkembangan Kognitif
Pertumbuhan dan perkembangan dapat diklasifikasikan atas kognitif, psikologis, dan fisik. Pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan perubahan struktur dan fungsi karakteristik manusia. Perubahan-perubahan tersebut terjadi dalam kemajuan yang mantap, yang menuju pada suatu kematangan. Perubahan-perubahan ini tidak bersifat umum, melainkan merupakan hasil interaksi antara potensi bawaan dengan potensi lingkungan.


DAFTAR PUSTAKA :

Iskandarwassid dan Dadang. 2016. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosda


Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANALISIS PUISI CHAIRIL ANWAR CINTAKU JAUH DI PULAU

ESTETIKA SASTRA Dosen pembimbing : Drs. M. Zaini, M.Pd Disusun Oleh : Lailatul Fitria (16188201046) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI PASURUAN Jl. Ki Hajar Dewantara No. 27-29 Pasuruan 2016-2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Sastra berasal dari bahasa Sansekerta, huruf Dewanagari yang berasal dari kata su dan sastra . Su artinya indah dan sastra artinya karya, jadi yang dimaksud dengan sastra adalah karya yang indah. Karya sastra dibagi menjadi 3 jenis, yaitu : puisi, prosa, dan drama. Saya akan menganalisis karya sastra yang berupa puisi dengan judul “Cintaku jauh di pulau” . Ketika menulis puisi “Cintaku jauh di pulau” . Chairil Anwar menceritakan kasih tak sampai dengan pengorbanan yang sangat besar, yaitu ajal. Alasan saya memilih puisi “Cintaku jauh di pulau” karya Chairil Anwar adalah karena saya juga merasakan kesedihan, pengorbanan si aku untuk sampai pada kekasihnya yang manis di pula...

PROSES BELAJAR BAHASA

“ PROSES BELAJAR BAHASA” Dosen  pengampu : M. Bayu Firmansyah, M.Pd   Disusun Oleh : Nama : Lailatul Fitria ( 16188201046) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI PASURUAN Jl. Ki Hajar Dewantara No. 27-29 Pasuruan 2016-2017 A.       PROSES BELAJAR BAHASA Ketika seseorang mulai belajar menguasai bahasa pertama (B1), mereka hidup dan tinggal di lingkungan masyarakat penutur B1 untuk keperluan hidup dengan masyarakat sekitarnya. Dan tidak mungkin bisa hidup tanpa menguasai bahasa masyarakatnya. Selain itu, mereka memperoleh situasi yang sangat kondusif karena semua orang di lingkungannya menggunakan bahasa secara aktif. Sering kali kita belajar bahasa di sekolah melakukan kesalahan berbahasa. Bahkan ketika diuji dan dinilai, ada yang tidak lulus. Hal ini terjadi bukan saja untuk mempelajari B2 atau bahasa asing tetapi juga ketika mereka mempelajari B1. Banyak anak Indonesia...

STRATEGI INOVATIF KETERAMPILAN BERBAHASA

STRATEGI INOVATIF KETERAMPILAN BERBAHASA Dosen pengampu : M. Bayu Firmansyah, S.S, M.Pd Disusun Oleh : Lailatul Fitria   (16188201046) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI PASURUAN Jl. Ki Hajar Dewantara No. 27-29 Pasuruan 2019 A.       Pendahuluan Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia karena bahasa merupakan alat komunikasi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bahasa seseorang dapat menyampaikan ide, pikiran, peasaan atau informasi kepada orang lain, baik secara lisan maupun tulisan. Penggunaan metode dan teknik yang variatif diharapkan tidak membuat jenuh dan monoton dalam menyajikan materi pelajaran. Penggunaan berbagai teknik dan metode yang inovatif dapat menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif.   Pesera didik dalam kaitan ini ikut terlibat secara langsung dalam menyerap informasi dan menyatakan kembali hasil rekaman informasi yang diperolehnya sesuai dengan ke...