Langsung ke konten utama

RELIABILITAS ALAT UKUR DALAM ASESMEN BAHASA


“RELIABILITAS ALAT UKUR DALAM ASESMEN BAHASA”

Dosen pengampu :
M. Bayu Firmansyah, S.S, M.Pd



Disusun Oleh :
 Lailatul Fitria (16188201046)


Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
STKIP PGRI PASURUAN
Jl. Ki Hajar Dewantara No. 27-29 Pasuruan
2019


A.      PENGERTIAN
Reliabilitas merupakan kriteria ukuran apakah suatu alat ukur dapat mengukur secara konsisten sesuatu yang akan diukur dari waktu ke waktu. Reliabilitas diartikan dengan keajekan bilamana tes tersebut diujikan berkali-kali hasilnya relatif sama, artinya setelah hasil tes pertama dengan tes berikutnya dikorealisasikan terdapat hasil koreksi yang signifikan. Reliabilitas diartikan dengan stabilitas bilamana tes itu diujikan dan hasilnya diadakan analisis reliabilitas dengan menggunakan kriteria internal dalam tes tersebut.
Reliabilitas yang digunakan dalam alat ukur termasuk tes berkenaan dengan empat hal pokok. Pertama, reliabilitas menunjuk pada keajekan hasil pengukuran yang diperoleh, bukan keajekan yang ada pada instrumen itu sendiri. Kedua, interpretasi reliabilitas tes selalu menunjuk pada keajekan pada hal yang khusus, tidak ada reliabilitas yang bersifat umum. Ketiga, reliabilitas tes diperlukan tetapi bukan jaminan adanya validitas. Keempat, analisis reliabilitas berdasarkan reliabilitas skor tes, oleh karena itu analisisnya semata-mata merupakan analisis statistik.
B.       JENIS UJI RELIABILITAS
Ada dua macam reliabilitas, yaitu reliabilitas internal adalah uji reliabilitas yang dicari dari harga dalam skor tes itu sendiri, yaitu dengan cara membandingkan bagian skor tes yang satu dengan skor tes yang lain dalam tes yang sama. Sedangkan reliabilitas eksternal dilakukan dengan cara membandingkan suatu skor tes dengan skor tes lain/skor tes hasil ulangan.
Reliabilitas eksternal terdiri 2 metode, yaitu pertama, metode ulang. Metode ulang ini untuk menguji reliabilitas alat ukur dengan jalan mengujikan alat ukur tersebut dua kali atau lebih, kemudia hasilnya dikorelasikan. Langkah-langkah yang ditempuh adalah (1) menyusun sebuah alat ukur yang akan diukur reliabilitasnya; (2) mengujikan alat ukur yang tersusun tersebut; (3) menghitung skor hasil alat ukur pertama; (4) mengujikan ulang alat ukur yang tersusun tersebut; (5) menghitung skor hasil pengulangan, dan (6) menghitung reliabilitas alat ukur tersebut dengan jalan mengorelasikan skor alat ukur pertama dengan skor pengulangan dengan rumus korelasi Product Moment Pearson.
Kedua, metode pengukuran paralel. Metode ini dilakukan dengan jalan menyusun dua buah alat ukur yang memiliki kemiripan/kesamaan/paralel/ekuivalen, setelah kedua tersebut diujikan, kemudian hasilnya dikorelasikan. Langkah-langkah yang ditempuh adalah (1) menyusun dua buah alat ukur yang ekuivalen; (2) mengujikan kedua alat ukur tersebut dalam waktu yang bersamaan atau beriringan; (3) memberikan skor hasil alat ukur yang telah diujikan, disusun dengan memisahkan antara alat ukur A dan alat ukur B, dan (4) mencari koefisien stabilitas kedua alat ukur dengan mencari korelasinya melalui rumus korelasi Product Moment Pearson.
Reliabilitas internal terdiri 2 metode, yaitu pertama, metode belah dua. Metode ini dilakukan dengan jalan membelah alat ukur misalnya tes menjadi dua bagian dan skor kedua belahan tersebut dikorelasikan dengan rumus tertentu. Langkah-langkah yang ditempuh adalah (1) menyusun sebuah tes yang jumlah nomornya genap; (2) mengujikan tes tersebut; (3) menghitung skor tes masing-masing sampel, dengan mengelompokkan menjadi skor ganjil genap atau skor atas bawah; (4) mencari reliabilitas setengah tes, dengan jalan mengorelasikan kedua skor tersebut dengan rumus Product Moment Pearson, dan; (5) mencari reliabilitas seluruh tes dengan menggunakan rumus Spearman Brown atau yang lain. Dalam metode belah dua terdapat 3 rumus, yaitu rumus spearman-brown, rumus flanaga, dan rumus rulon.
Kedua, uji homogenitas. Untuk mengatasi tes yang tidak bisa diuji dengan metode belah dua, maka dapat digunakan teknik-teknik untuk mengukur homogenitas dengan pendekatan pengukuran inter-item dengan memperhitungkan penyimpangan masing-masing butir item dengan menggunakan rumus-rumus. Dalam uji homogenitas terdapat 4 rumus, yaitu rumus K-R 20, rumus K-R 21, rumus hoyt, dan rumus alpha.


DAFTAR PUSTAKA :
Wahyuni, sri dan Syukur Ibrahim, Abd. 2014. Asesmen Pembelajaran Bahasa. Bandung: Refika Aditama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANALISIS PUISI CHAIRIL ANWAR CINTAKU JAUH DI PULAU

ESTETIKA SASTRA Dosen pembimbing : Drs. M. Zaini, M.Pd Disusun Oleh : Lailatul Fitria (16188201046) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI PASURUAN Jl. Ki Hajar Dewantara No. 27-29 Pasuruan 2016-2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Sastra berasal dari bahasa Sansekerta, huruf Dewanagari yang berasal dari kata su dan sastra . Su artinya indah dan sastra artinya karya, jadi yang dimaksud dengan sastra adalah karya yang indah. Karya sastra dibagi menjadi 3 jenis, yaitu : puisi, prosa, dan drama. Saya akan menganalisis karya sastra yang berupa puisi dengan judul “Cintaku jauh di pulau” . Ketika menulis puisi “Cintaku jauh di pulau” . Chairil Anwar menceritakan kasih tak sampai dengan pengorbanan yang sangat besar, yaitu ajal. Alasan saya memilih puisi “Cintaku jauh di pulau” karya Chairil Anwar adalah karena saya juga merasakan kesedihan, pengorbanan si aku untuk sampai pada kekasihnya yang manis di pula...

PROSES BELAJAR BAHASA

“ PROSES BELAJAR BAHASA” Dosen  pengampu : M. Bayu Firmansyah, M.Pd   Disusun Oleh : Nama : Lailatul Fitria ( 16188201046) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI PASURUAN Jl. Ki Hajar Dewantara No. 27-29 Pasuruan 2016-2017 A.       PROSES BELAJAR BAHASA Ketika seseorang mulai belajar menguasai bahasa pertama (B1), mereka hidup dan tinggal di lingkungan masyarakat penutur B1 untuk keperluan hidup dengan masyarakat sekitarnya. Dan tidak mungkin bisa hidup tanpa menguasai bahasa masyarakatnya. Selain itu, mereka memperoleh situasi yang sangat kondusif karena semua orang di lingkungannya menggunakan bahasa secara aktif. Sering kali kita belajar bahasa di sekolah melakukan kesalahan berbahasa. Bahkan ketika diuji dan dinilai, ada yang tidak lulus. Hal ini terjadi bukan saja untuk mempelajari B2 atau bahasa asing tetapi juga ketika mereka mempelajari B1. Banyak anak Indonesia...

STRATEGI INOVATIF KETERAMPILAN BERBAHASA

STRATEGI INOVATIF KETERAMPILAN BERBAHASA Dosen pengampu : M. Bayu Firmansyah, S.S, M.Pd Disusun Oleh : Lailatul Fitria   (16188201046) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI PASURUAN Jl. Ki Hajar Dewantara No. 27-29 Pasuruan 2019 A.       Pendahuluan Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia karena bahasa merupakan alat komunikasi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bahasa seseorang dapat menyampaikan ide, pikiran, peasaan atau informasi kepada orang lain, baik secara lisan maupun tulisan. Penggunaan metode dan teknik yang variatif diharapkan tidak membuat jenuh dan monoton dalam menyajikan materi pelajaran. Penggunaan berbagai teknik dan metode yang inovatif dapat menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif.   Pesera didik dalam kaitan ini ikut terlibat secara langsung dalam menyerap informasi dan menyatakan kembali hasil rekaman informasi yang diperolehnya sesuai dengan ke...