“JENIS
ASESMEN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA”
Dosen
pengampu :
M. Bayu
Firmansyah, S.S, M.Pd
Disusun
Oleh :
Lailatul Fitria (16188201046)
Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia
STKIP
PGRI PASURUAN
Jl. Ki
Hajar Dewantara No. 27-29 Pasuruan
2019
A.
Asesmen
Berbentuk Tes
Asesmen dalam evaluasi
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu yang berupa tes dan nontes. Kegiatan tes
diperlukan seperangkat tugas, pertanyaan, atau latihan. Tes dapat merujuk pada
dua hal, yaitu tes sebagai cara/teknik, dan tes sebagai alat dalam evaluasi.
Berdasarkan kriteria cara
mengerjakan, dibedakan menjadi (1) tes tertulis, (2) tes lisan, dan (3) tes
perbuatan. Tes tertulis adalah tes bahasa yang menghendaki jawaban peserta tes
dalam bentuk tertulis, baik berupa pilihan maupun isian. Tes lisan adalah tes
bahasa yang menghendaki jawaban peserta tes dalam bentuk lisan, yang
dilaksanakan melalui komunikasi langsung tatap muka antara peserta didik dengan
seorang atau beberapa penguji. Tes perbuatan adalah tes bahasa yang menghendaki
jawaban peserta tes dalam bentuk penampilan/perbuatan atau kinerja.
Berdasarkan cara menjawab
tes, dibedakan (1) tes objektif, dan (2) tes non-objektif. Tes bahasa objektif
adalah tes bahasa yang cara menjawab pertanyaan-pertanyaan pada tes semata-mata
dinyatakan dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan;
jawaban yang benar pada tes objektif sudah pasti, tidak ada alternatif jawaban
benar lainnya. Yang termasuk dalam tes bahasa objektif adalah (1) benar-salah,
(2) menjodohkan, dan (3) pilihan ganda.
Tes bahasa non-objektif
adalah tes bahasa yang cara menjawab pertanyaan-pertanyaan pada tes dengan
menyebut atau menjelaskan berupa uraian tentang hal-hal yang sudah dipelajari.
Yang termasuk tes non-objektif adalah (1) isian (melengkapi), (2) jawaban
singkat, dan (3) soal uraian.
Tes berdasarkan taksonomi
Bloom menyangkut tiga ranah atau domain yaitu (1) ranah kognitif, mencakup
kegiatan otak; (2) ranah afektif, berkenaan dengan sikap dan nilai; dan (3)
ranah psikomotor adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan aktivitas otak,
fisik, atau gerakan-gerakan anggota badan.
B.
Asesmen
Berbentuk Nontes
1) Asesmen
Unjuk Kerja
Merupakan asesmen
yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu.
Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang
menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu yang berbentuk praktik. Untuk
mengamati unjuk kerja peserta didik dapat menggunakan alat atau instrumen
daftar cek atau skala penilaian. Asesmen unjuk kerja menggunakan daftar cek
hanya mempunyai dua pilihan mutlak, misalnya benar-salah atau dapat
diamati-tidak dapat diamati. Sedangkan asesmen unjuk kerja yang menggunakan
skala penilaian memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan
kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara kontinum di mana pilihan
kategori lebih dari dua. Misal, 1 = tidak kompeten, 2 = cukup kompeten, 3 =
kompeten, dan 4 = sangat kompeten.
2) Asesmen Portofolio
2) Asesmen Portofolio
Merupakan
penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang
menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu.
portofolio dibedakan menjadi tiga macam, yaitu (1) portofolio proses, berisi
seluruh pekerjaan siswa dalam bidang tertentu dan dalam kurun waktu tertentu;
(2) portofolio pameran, berisi hasil terbaik dari karya siswa yang akan
dipamerkan kepada kepala sekolah, orang tua, ataupun masyarakat; dan (3)
portofolio refleksi, memfokuskan pada refleksi proses dan hasil pembelajaran
yang telah dilakukan.
3) Asesmen Proyek
Merupakan kegiatan
penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu
tertentu. asesmen proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan,
sampai hasil akhir proyek. Dalam mengevaluasi proyek terdapat tahap-tahap yang
harus diperhatikan, yaitu (1) perencanaan penilaian; (2) membuat spesifikasi
proses; (3) prediksi dan pencatatan; dan (4) mengestimasi serta melaporkan
prestasi/pencapaian.
4) Asesmen Produk
Merupakan penilaian
terhadap penguasaan siswa akan suatu keterampilan dalam membuat suatu hasil
kerja dan kualitas hasil kerja siswa.
5) Asesmen Diri
Merupakan suatu
teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri
berkaitan dengan status, proses, dan tingkat pencapaian kompetensi yang
dipelajarinya.
6) Asesmen Teman Sejawat
Merupakan teknik
penilaian yang dilakukan dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan
kelebihan dan kekurangan temannya dalam berbagai hal. Hasil asesmen teman
sejawat dapat berupa skor rinci per aspek penilaian dan dapat pula berupa
catatan, komentar, tanggapan rincian setiap aspek yang dinilai.
7) Asesmen Sikap
Secara umum, objek sikap
yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran berbagai mata pelajaran adalah (a)
sikap terhadap materi pelajaram; (b) sikap terhadap guru/pengajar; (c) sikap
terhadap proses pembelajaran; (d) sikap berkaitan dengan nilai atau norma yang
berhubungan dengan suatu materi pelajaran. Penilaian sikap dapat dilakukan
dengan beberapa cara atau teknik, yaitu (a) observasi perilaku; (b) pertanyaan
langsung; (c) laporan pribadi.
DAFTAR PUSTAKA :
Wahyuni, sri dan
Syukur Ibrahim, Abd. 2014. Asesmen
Pembelajaran Bahasa. Bandung: Refika Aditama.
Komentar
Posting Komentar