“PEMILIHAN,
SELEKSI BAHAN, DAN MATERI PEMBELAJARAN”
Dosen pengampu :
M. Bayu Firmansyah, S.S, M.Pd
Disusun
Oleh :
Lailatul Fitria (16188201046)
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
STKIP PGRI PASURUAN
Jl. Ki Hajar Dewantara No. 27-29 Pasuruan
2019
Materi
atau bahan pelajaran merupakan salah satu komponen penting selain komponen
pengajaran dan peserta didik, dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran
bisa disebut interaksi edukatif yang sadar akan tujuan, artinya interaksi yang
telah dicanangkan untuk satu tujuan tertentu, setidaknya tercapai tujuan
instruksional atau tujuan pembelajaran yang dirumuskan dalam satuan pelajaran.
Tujuan pembelajaran selayaknya berdasarkan pada tiga hal yang diharapkan dapat
dicapai melalui pendidikan atau pembelajaran seperti yang dikemukakan dalam
taksonomi Bloom yaitu tujuan kognitif, afektif dan psikomotor.
1.
Tujuan Kognitif
Pendekatan-pendekatan
kognitif tentang belajar memusatkan pada proses perolehan konsep-konsep, pada
sifat dari konsep-konsep, dan pada bagaimana konsep-konsep itu disajikan dalam
struktur kognitif.
2.
Tujuan Afektif
Menurut
kratwohl, Bloom dan Manusia (dalam sagala, 2003), domain afektif berlandaskan
pada 5 kategori, yaitu :
1) Penerimaan
(receiving)
Aspek ini
mengacu pada kepekaan dan kesediaan menerima dan menaruh perhatian terhadap
nilai tertentu, seperti kesediaan menerima norma-norma disiplin yang berlaku di
sekolah.
2) Pemberian
respons (responding)
Aspek ini
mengacu pada kecenderungan memperlihatkan reaksi terhadap norma tertentu.
3) Penghargaan/penilaian
(valuing)
Aspek ini
mengacu pada kecenderungan menerima suatu norma tertentu, menghargai suatu
norma, memberikan penilaian terhadap sesuatu dengan memposisikan diri sesuai
dengan penilaian itu, dan mengikat diri pada suatu norma.
4) Pengorganisasian
(organization)
Aspek ini
mengacu pada proses pembentukan konsep tentang suatu nilai serta menyusun suatu
sistem nilai-nilai dalam dirinya.
5) Karakterisasi
(characterization)
Aspek ini
mengacu pada pembentukan pola hidup dan proses mewujudkan nilai-nilai dalam
pribadi sehingga membentuk watak yang tercermin dalam pribadinya.
3.
Tujuan Psikomotor
Ranah
psikomotor itu adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill)
atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar
tertentu. Menurut simpson (dalam sagala,
2003) domain psikomotor terbagi atas 7 kategori, yaitu :
1) Persepsi
(perception)
Aspek ini
mengacu pada penggunaan alat untuk memperoleh kesadaran akan suatu objek atau
gerakan dan mengalihkan nya ke dalam kegiatan atau perbuatan.
2) Kesiapan
Aspek ini
mengacu pada kesiapan memberikan respons secara mental, fisik, maupun perasaan
untuk suatu kegiatan.
3) Respons
Terbimbing (guide respons)
Aspek ini
mengacu pada pemberian respons perilaku, gerakan-gerakan yang diperlihatkan dan
di demonstrasikan sebelumnya.
4) Mekanisme
(mechanical response)
Aspek ini
mengacu pada keadaan dimana respons fisik yang dipelajari telah menjadi
kebiasaan.
5) Respons
yang kompleks (complex response)
Aspek ini
mengacu pada pemberian respons atau penampilan perilaku atau gerakan yang cukup
rumit dengan terampil dan efisien.
6) Penyesuaian
pola gerakan atau adaptasi
Aspek ini
mengacu pada kemampuan menyesuaikan respons atau perilaku gerakan dengan
situasi yang baru.
7) Originalisasi
Aspek ini
mengacu pada kemampuan menampilkan pola-pola gerak-gerik yang baru, dalam arti
menciptakan perilaku dan gerakan yang baru dilakukan atas prakarsa atau inisiatif
sendiri.
4.
Perencanaan Alat dan
Media Pengajaran.
Bruner
(1960) (dalam sagala, 2003) membagi alat instruksional dalam 4 macam menurut
fungsinya, yaitu :
1) Alat
untuk menyampaikan pengalaman "vicarious", yaitu menyajikan
bahan di kepada peserta didik yang tidak dapat
mereka peroleh dengan pengalaman langsung yang lazim di sekolah.
2) Alat
yang dapat memberikan pengertian tentang struktur atau prinsip suatu gejala.
3) Alat
dramatisasi seperti film.
4) Alat
automatosasi seperti "teaching machine" atau pelajaran baru
programa, menyajikan suatu masalah dalam urutan yang teratur dan memberikan
balikan atau feedback tentang respon peserta didik.
5.
Perencanaan
Evaluasi Pengajaran
Maksud
dan tujuan dari evaluasi adalah untuk menentukan hasil yang dicapai oleh
peserta didik. Evaluasi adalah suatu
proses yang berlangsung secara berkesinambungan. Evaluasi dilakukan sebelum,
selama, dan sesudah suatu proses pembelajaran.
6.
Penyusunan
Satuan Pelajaran
Satuan
pelajaran adalah program pembelajaran dalam satuan terkecil yang membuat tujuan
instruksional, bahan pelajaran, kegiatan
pembelajaran, metode dan alat bantu
mengajar, serta evaluasi kemajuan hasil
belajar. adapun unsur-unsur yang
biasanya terkandung dalam program pembelajaran pada satu semester tertentu
meliputi tujuan pembelajaran, pokok
bahasan, metode mengajar, media dan sumber belajar, dan lain-lain.
7.
Perencanaa
Materi dan Bahan-bahan Pengajaran
Langkah-langkah
yang dapat dijadikan pegangan dalam menyusun materi, yaitu :
1) Mengidentifikasi
nama unit atau topik yang akan diajarkan.
2) Mengidentifikasi
generalisasi dan konsep yang dipakai dalam tiap unit atau topik.
3) Mengidentifikasi
konsep-konsep dan sub konsep yang meliputi generalisasi.
4) Menyusun
generalisasi dan konsep berdasarkan urutan logis.
5) Mengembangkan
kerangka rencana untuk setiap unit pelajaran.
Sejalan
dengan pendapat di atas menurut Ali (2002), mengajar harus mengikuti prinsip
psikologis tentang belajar, jadi bahan pelajaran harus disusun secara gradual
yaitu :
1) Dari
sederhana menuju yang kompleks.
2) Dari
konkrit menuju yang abstrak.
3) Dari
umum menuju yang kompleks.
4) Dari
yang sudah diketahui atau faktual menuju konsep yang bersifat abstrak.
5) Dari
prinsip induksi menuju deduksi atau sebaliknya.
Di
dalam upaya menyusun dan mengembangkan materi pelajaran ini perlu
dipertimbangkan kriteria berikut :
1) Materi
atau bahan itu tepat atau valid untuk pencapaian tujuan pengajaran.
2) Bahan
ajar bermanfaat, artinya disesuaikan kebutuhan nyata dan tingkatan pendidikan
peserta.
3) Materi
atau bahan pelajaran harus menarik.
4) Materi
atau bahan harus berada dalam batas kemampuan peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA :
Iskandarwassid dan Dadang. 2016. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosda
Komentar
Posting Komentar