Langsung ke konten utama

PENYUSUNAN ASESMEN BAHASA NONTES


PENYUSUNAN ASESMEN BAHASA NONTES

Dosen pengampu :
M. Bayu Firmansyah, S.S, M.Pd


 


Disusun Oleh :
 Lailatul Fitria (16188201046)
  

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
STKIP PGRI PASURUAN
Jl. Ki Hajar Dewantara No. 27-29 Pasuruan
2019


A.      PENYUSUNAN ASESMEN KINERJA (PERFORMANCE ASSESSMENT)
Asesmen kinerja/unjuk kerja adalah suatu penilaian yang meminta siswa untuk mendemonstrasikan dan kriteria yang diinginkan. Asesmen kinerja digunakan untuk kompetensi yang berhubungan dengan praktik. Kriteria dalam mengevaluasi penilaian asesmen kinerja yang dianggap berkualitas baik, yaitu : (1) generability; (2) aunthenticity; (3) multiple foci; (4) teachability; (5) fairness; (6) feasibility; (7) scrobility. Langkah-langkah untuk melakukan penilaian kinerja adalah : (1) identifikasi semua langkah penting; (2) tuliskan kemampuan-kemampuan khusus; (3) tuliskan kemampuan yang akan dinilai yang dapat teramati dalam suatu format penilaian; (4) urutkan kemampuan yang akan dinilai; (5) sediakan instrumen dan rubrik penilaian. Mengamati asesmen kinerja dapat menggunakan alat atau instrumen daftar cek, skala nilai, atau catatan lapangan.
B.       PENYUSUNAN ASESMEN PORTOFOLIO (PORTOFOLIO ASSESSMENT)
Portofolio merupakan kumpulan hasil kerja siswa yang menunjukkan atau memperlihatkan hasil pemikiran mereka, minat, hasil usaha, tujuan dan cita-cita mereka dalam berbagai aspek. Bahan yang dapat digunakan dalam penilaian portofolio di sekolah, yaitu : a) penghargaan tertulis yang relevan dengan mata pelajaran, b) hasil kerja biasa yang relevan dengan mata pelajaran, c) hasil pelaksanaan tugas-tugas sehari-hari oleh siswa, d) catatan sebagai peserta dalam suatu kerja kelompok, e) contoh hasil pekerjaam, f) catatan atau laporan dari pihak lain yang relevan, g) daftar kehadiran siswa, h) hasil ujian atau tes, i) catatan negatif (misalnya peringatan) tentang siswa.
C.      PENYUSUNAN ASESMEN PROYEK (PROJECT ASSESSMENT)
Istilah proyek di sini adalah tugas yang harus diselesaikan siswa dalam periode waktu tertentu. Sebelum kegiatan penilaian proyek dilaksanakan, terlebih dahulu guru perlu melakukan perencanaan penilaian. Dalam tahap perencanaan pembuatan spesifikasi proses suatu proyek, guru hendaknya melakukan hal-hal seperti berikut : (a) pemilihan topik; (b) pembuatan diagram terhadap topik yang akan diinvestigasi; (c) pembuatan rincian terhadap tahapan proses; (d) monitoring terhadap kerja proyek; (e) membuat pertimbangan dan catatan; (f) penilaian yang dilakukan oleh siswa sendiri; (g) penilaian antarkelompok siswa; (h) penilaian yang dilakukan oleh guru; (i) pendugaan dan pelaporan prestasi; (j) membuat perkiraan yang seimbang; (k) mengkombinasikan bukti proyek dengan bukti lain; (l) memonitoring perkembangan keterampilan pada lintas bidang pembelajaran.
Hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan desain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapan laporan tertulis. Penilaian dapat menggunakan alat/instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian.
D.      PENYUSUNAN ASESMEN DIRI (SELF ASSESSMENT)
Asesmen diri adalah suatu jenis asesmen yang meminta peserta didik untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan tugas, status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu didasarkan atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Asesmen diri meliputi 3 proses di mana regulasi diri siswa mengamati dan menafsirkan perilaku dirinya. Pertama, siswa menghasilkan observai sendiri yang berfokus pada aspek kinerja khusus yang relevan dengan standar kesuksesan. Kedua, siswa membuat pertimbangan sendiri dengan menentukan bagaimana kompetensi dapat dikuasai. Ketiga, siswa melakukan reaksi diri, menafsirkan tingkat pencapaian tujuan, dan menghayati kepuasan hasil reaksi dirinya.
E.       PENYUSUNAN ASESMEN SEJAWAT (PEER ASSESSMENT)
Asesmen sejawat adalah salah satu bentuk asesmen, di mana siswa dapat saling memberikan penilaian. Penilaian sejawat bertujuan untuk mengukur kompetensi yang dimiliki teman sejawat dan dapat pula untuk memberikan masukan kepada teman sejawat.
F.       PENYUSUNAN ASESMEN PRODUK (PRODUCT ASSESSMENT)
Product assessment atau penilaian hasil kerja siswa adalah penilaian terhadap penguasaan siswa akan suatu keterampilan dalam membuat suatu hasil kerja dan kualitas hasil kerja siswa. Pengembangan produk meliputi 3 tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu : (1) tahap persiapan, meliputi penilaian kemampuan peserta didik dalam merencakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesaian produk. (2) tahap pembuatan produk (proses), meliputi penilaian kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik. (3) tahap penilaian produk (appraisal), meliputi penilaian produk yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan.
G.      PENYUSUNAN ASESMEN SIKAP
Sikap merupakan ekspresi diri nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Berdasarkan kajian nilai-nilai agama, norma-norma sosial, peraturan/hukum, etika akademik, dan prinsip-prinsip HAM, telah teridentifikasi 80 butir nilai karakter yang dikelompokkan menjadi lima, yaitu nilai-nilai perilaku manusia dalam hubungannya dengan (1) Tuhan Yang Maha Esa, (2) diri sendiri, (3) sesama manusia, dan (4) lingkungan, serta (5) kebangsaan. Penilaian sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara atau teknik antara lain, observasi perilaku, pertanyaan langsung, dan laporan pribadi.

DAFTAR PUSTAKA :
Wahyuni, sri dan Syukur Ibrahim, Abd. 2014. Asesmen Pembelajaran Bahasa. Bandung: Refika Aditama.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANALISIS PUISI CHAIRIL ANWAR CINTAKU JAUH DI PULAU

ESTETIKA SASTRA Dosen pembimbing : Drs. M. Zaini, M.Pd Disusun Oleh : Lailatul Fitria (16188201046) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI PASURUAN Jl. Ki Hajar Dewantara No. 27-29 Pasuruan 2016-2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Sastra berasal dari bahasa Sansekerta, huruf Dewanagari yang berasal dari kata su dan sastra . Su artinya indah dan sastra artinya karya, jadi yang dimaksud dengan sastra adalah karya yang indah. Karya sastra dibagi menjadi 3 jenis, yaitu : puisi, prosa, dan drama. Saya akan menganalisis karya sastra yang berupa puisi dengan judul “Cintaku jauh di pulau” . Ketika menulis puisi “Cintaku jauh di pulau” . Chairil Anwar menceritakan kasih tak sampai dengan pengorbanan yang sangat besar, yaitu ajal. Alasan saya memilih puisi “Cintaku jauh di pulau” karya Chairil Anwar adalah karena saya juga merasakan kesedihan, pengorbanan si aku untuk sampai pada kekasihnya yang manis di pula...

PROSES BELAJAR BAHASA

“ PROSES BELAJAR BAHASA” Dosen  pengampu : M. Bayu Firmansyah, M.Pd   Disusun Oleh : Nama : Lailatul Fitria ( 16188201046) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI PASURUAN Jl. Ki Hajar Dewantara No. 27-29 Pasuruan 2016-2017 A.       PROSES BELAJAR BAHASA Ketika seseorang mulai belajar menguasai bahasa pertama (B1), mereka hidup dan tinggal di lingkungan masyarakat penutur B1 untuk keperluan hidup dengan masyarakat sekitarnya. Dan tidak mungkin bisa hidup tanpa menguasai bahasa masyarakatnya. Selain itu, mereka memperoleh situasi yang sangat kondusif karena semua orang di lingkungannya menggunakan bahasa secara aktif. Sering kali kita belajar bahasa di sekolah melakukan kesalahan berbahasa. Bahkan ketika diuji dan dinilai, ada yang tidak lulus. Hal ini terjadi bukan saja untuk mempelajari B2 atau bahasa asing tetapi juga ketika mereka mempelajari B1. Banyak anak Indonesia...

STRATEGI INOVATIF KETERAMPILAN BERBAHASA

STRATEGI INOVATIF KETERAMPILAN BERBAHASA Dosen pengampu : M. Bayu Firmansyah, S.S, M.Pd Disusun Oleh : Lailatul Fitria   (16188201046) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI PASURUAN Jl. Ki Hajar Dewantara No. 27-29 Pasuruan 2019 A.       Pendahuluan Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia karena bahasa merupakan alat komunikasi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bahasa seseorang dapat menyampaikan ide, pikiran, peasaan atau informasi kepada orang lain, baik secara lisan maupun tulisan. Penggunaan metode dan teknik yang variatif diharapkan tidak membuat jenuh dan monoton dalam menyajikan materi pelajaran. Penggunaan berbagai teknik dan metode yang inovatif dapat menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif.   Pesera didik dalam kaitan ini ikut terlibat secara langsung dalam menyerap informasi dan menyatakan kembali hasil rekaman informasi yang diperolehnya sesuai dengan ke...